Fiber Optical Media Converter

Fiber Optical Media Converter

Fiber Optical Media converter adalah salah satu perangkat yang dibutuhkan dalam sebuah rangkaian koneksi fiber optik. Perangkat ini digunakan untuk mengkonversi sinyal dari kabel fiber optik (sinyal cahaya) menjadi sinyal yang dapat melalui kabel UTP/STP(sinyal listrik) dan juga sebaliknya. Untuk memperjelas posisi perangkat ini dalam rangkaian fiber optik, kami contohkan melalui gambar rangkaian sederhana koneksi yang menggunakan kabel fiber optik.

a. Rangkaian Sederhana Fiber Optik

Kabel fiber optik saat ini sangat banyak digunakan untuk koneksi jarak jauh dari satu lokasi ke lokasi lain dikarenakan kestabilannya dalam membawa data(data transfer), banyak provider internet dan TV Kabel seperti Telkom Indonesia, Myrepublik, MNC play, First Media, Mitra Kabel Indonesia, dll yang menggunakan kabel fiber optik ini sebagai media penyambung dari headend/server ke pelanggan-pelanggan mereka.

Namun kebanyakan dari provider internet/tv kabel tersebut menggunakan media converter berupa modem pada sisi pelanggan mereka sehingga penggunaan fiber optical media converter sangat jarang ditemui di pelanggan rumahan, biasanya perangkat ini digunakan untuk pelanggan perusahaan/gedung dikarenakan perangkat ini juga tidak murah seperti modem.

Macam-macam Media Converter

Media Converter dibagi berdasarkan jumlah core yang digunakan serta kapasitas bandwidth yang mampu dilewatkan.

Media Converter berdasarkan Jumlah Core :

A. Media Converter Single Core

b. Media Converter Single Core

Port Kabel Fiber Optik yang tersedia pada Media Converter hanya satu port. Port tersebut kami tandai dengan kotak putih. Port pada Fiber Optical Media Converter ditandai dengan tanda tulisan TX dan RX, pada Single Core port yang digunakan sebagai TX dan RX hanya satu port jadi dalam 1 port tersebut berfungsi sebagai transmitter dan receiver.

B. Media Converter Dual Core

c. Media Converter Dual Core

Port Kabel Fiber Optik yang dapat digunakan pada Media Converter ada dua port. Port tersebut kami tandai dengan kotak biru. Port pada Media Converter Dual Core masing-masing memiliki fungsi satu port berfungsi sebagai Transmitter dan port satunya berfungsi sebagai Receiver. Jika anda menggunakan media converter tipe ini, maka kabel yang ditancapkan pada port TX/Transmitter pada media converter sisi pertama dan menancapkan kabel tersebut pada port RX/Receiver pada media converter sisi kedua/sisi satunya dan sebaliknya, jika anda sampai keliru melakukan pencolokan kabel maka data tidak dapat ditransfer dengan baik melalui media converter.

Media Converter berdasarkan kapasitas bandwidth :
A. Media Converter Kecepatan Maksimal 100 Mbps

d. Media Converter Kecepatan Maksimal 100 Mbps

Media Converter ini mampu melewatkan bandwidth hingga 100 Mbps/kecepatannya hampir sama dengan kemampuan kabel UTP/STP kategori 5.

B. Media Converter Kecepatan Maksimal 1000 Mbps

e. Media Converter Kecepatan Maksimal 1000 Mbps

Media Converter ini mampu melewatkan bandwidth hingga 1000 Mbps. Media Converter ini bisa dibilang Media Converter Gigabit. Media Converter ini memiliki kecepatan yang hampir sama dengan kecepatan SFP Gigabit/port fiber optik pada Router/Switch. Pada saat menggunakan Media Converter ini pastikan terlebih dahulu bahwa perangkat anda(Router/Switch) memiliki port yang support pada kecepatan gigabit sehingga bisa berfungsi secara maksimal.

Beberapa Arti dari Indikator yang muncul pada Media Converter

Pada media converter terdapat lampu led didekat port kabel FO dan kabel STP/UTP yang berfungsi sebagai lampu indikator yang menunjukkan kondisi jaringan secara real time. berikut beberapa kondisi lampu indikator yang muncul pada media converter :

A. Indikator Pertama

f. Lampu Indikator Power Menyala

Seperti yang terlihat pada gambar ada keterangan PWR dibagian bawah lampu artinya Lampu tersebut menunjukkan indikator status power media converter. Jika tidak ada kendala pada media converter maka pada saat kabel adaptor yang telah dicolokkan kestop kontak/sumber listrik lalu ujungnya dicolokkan ke port power media converter maka media converter tersebut akan menyala. Jika lampu tersebut menyala artinya media converter dalam kondisi menyala, jika sebaliknya maka media converter dalam kondisi mati/tidak teraliri listrik.

B. Indikator kedua

g. Lampu Indikator Fiber Optik Menyala

Jika lampu indikatornya pada bagian bawah tulisan FX menyala artinya sambungan fiber optik dalam kondisi baik/tersambung. Jika lampu indikatornya tersebut mati artinya sambungan fiber optik dalam kondisi putus/FO cut. untuk memastikannya anda bisa menggunakan Optical Power Meter untuk melihat apakah ada arus cahaya yang lewat atau tidak jika bernilai 0/nol maka artinya tidak ada arus cahaya yang lewat. Setelah itu gunakan alat OTDR(Optical Time Domain Reflectometer) untuk mengecekan perkiraan titik putus/lokasi FO cut kabel fiber optik anda.

C. Indikator ketiga

h. Lampu Indikator UTP/STP Menyala

Jika lampu indikator dibawah tulisan TX menyala maka artinya kondisi kabel LAN/UTP/STP anda baik/tersambung. Jika lampu indikator dibawah tulisan TX mati artinya kondisi kabel LAN/UTP/STP anda putus/mengalami masalah. Untuk mengecek kabel sambungan UTP/STP anda bisa menggunakan alat LAN Tester, pasang alat tersebut pada masing-masing ujung kabel UTP/STP dan cek nyala lampu dari 1-8 apakah dalam kondisi menyala semua atau tidak jika mati total kemungkinan sambungan ditengah ada yang putus entah karena digigit tikus atau tidak sengaja terpotong benda tajam. Jika dalam kondisi menyala hanya pada beberapa lampu antara 1-8 maka bisa jadi hasil krimping anda keliru sehingga perlu dilakukan krimping ulang.

D. Indikator keempat

i. Lampu Indikator Menyala Semua

Jika lampu indikator menyala semua seperti ini artinya sambungan dari end user satu ke end user kedua tersambung dengan baik serta kondisi sambungan LAN/UTP/STP dan kondisi sambungan fiber optik dalam kondisi baik/tersambung. Jika lampu indikator yang menyala berkedip kedip artinya bandwidth telah dilewatkan pada sambungan LAN/UTP/STP dan sambungan fiber optik.